Sistem pendukung keputusan Internet Banking di bank BNI
Keputusan
Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), tujuannya adalah
memudahkan dan memuaskan nasabah yang umumnya sangat membutuhkan layanan
yang convenience, yakni tersedianya channel access yang banyak, aman,
nyaman dan layanan 24 jam. BNI Internet Banking adalah salah satu
fasilitas layanannya, yang memudahkan nasabah dari mulai cek saldo,
mutasi rekening sampai transfer, pembayaran tagihan dan pembelian
voucher prabayar melalui jaringan internet.
Keputusan
Bank BNI dalam memberikan layanan BNI Internet Banking Selain banyak
keunggulannya, namun pada prosesnya BNI Internet Banking belum
sepenuhnya sempurna sehingga BNI masih perlu pembenahan infrastruktur TI
dan manajemen sistem prosesnya, selain itu juga perlunya pembenahan
organisasi TI-nya. sehingga TI di BNI tidak hanya sebagai support saja,
tetapi juga menjadi service oriented organization.
1.1. Latar belakang
Konsep
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS)
pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott
Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Menurut Scott Morton
“Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber
kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas
keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi
berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani
masalah – masalah semi struktur“.
Dengan
pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan
bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem
yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan
informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan
untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan
akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Sehingga
keputusan dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), di industri jasa
keuangan khususnya Bank BNI dewasa ini membutuhkan TI sebagai driver
untuk mendukung proses bisnis, kegiatan operasi, dan customer
servicenya. Penerapan teknologi informasi di lingkungan perbankan
berjalan sangat intensif dan membutuhkan investasi yang tidak kecil.
Tujuannya adalah memudahkan dan memuaskan nasabah melalui layanan yang
convenience.
1.2. Tujuan
Tujuan
dari pembuatan penulisan ini adalah memberikan pengetahuan mengenai
Sistem Pendukung Keputusan dan khususnya Internet Banking di Bank BNI.
1.3. Ruang Lingkup Materi
Ilmu
dan teori yang dipakai yaitu mengenai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) /
Decision Support Sistem (DSS) dari Michael S. Scott Morton.
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Bank BNI
Berdiri
sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia,
merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia.
Bank
Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang
dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik
Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa
bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati
sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh
pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul
penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah
Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi
peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral.
Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan
kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses
langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan
dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia
diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi
pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.
Sejalan
dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari
identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan
mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia
lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih
mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan
identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun
1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara
Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik
diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun
1996.
Kemampuan
BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan,
sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan
identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga
menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja
secara terus-menerus.
Pada
tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan
untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah
keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI'
dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan
dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional
pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berangkat
dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad
untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa
menjadi kebanggaan negara.
2.2. Perkembangan BNI Internet Banking
Dalam
perjalanan sejarahnya BNI beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan
lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui
penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa.
Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan
kualitas kinerja secara terus-menerus.
Dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan mengembangkan kualitas BNI
membutuhkan TI sebagai driver untuk mendukung proses bisnis, kegiatan
operasi, dan customer service. Penerapan TI sekarang ini lebih
dimaksudkan untuk mendekati customer yaitu untuk memenuhi tuntutan
nasabah, yang umumnya sangat membutuhkan layanan yang convenience, yakni
tersedianya channel access yang banyak, aman, nyaman dan layanan 24 jam
sehari, ini dilakukan dengan menambah jumlah channel access yang bisa
berupa cabang maupun ATM (automated teller machine), internet banking
dan phone banking yang semuanya memanjakan customer, sehingga dapat
melakukan transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja.
Salah
satu Keputusan Bank BNI dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI),
adalah dengan membuka layanan aplikasi nirkabel bersifat mobile
(bergerak) seperti BNI Internet Banking yang merupakan fasilitas layanan
yang diberikan kepada nasabah BNI untuk melakukan transaksi perbankan
melalui jaringan Internet, kapan saja, dimana saja, yang mempermudah
penggunanya dari cek saldo, mutasi rekening sampai transfer, pembayaran
tagihan dan pembelian voucher prabayar. Dan untuk menambah keamanan BNI
menambahkan BNI e-Secure yaitu alat pengaman tambahan untuk transaksi
finansial di BNI Internet Banking. BNI e-Secure berfungsi menghasilkan
PIN yang selalu berganti (Dynamic PIN) setiap kali nasabah melakukan
transaksi finansial, tanpa BNI e-Secure Anda masih bisa mengakses
Layanan BNI Internet Banking untuk melakukan transaksi non finansial
antara lain melihat Informasi Saldo dan mutasi transaksi.
2.3. Kelebihan BNI Internet Banking
Keuntungan
dari BNI Internet Banking yang paling jelas adalah efisiensi waktu,
dalam melakukan aktivitas perbankan cukup menggunakan personal computer
atau laptop yang dilengkapi dengan koneksi internet tidak terbatas waktu
untuk bertransaksi atau sekedar melakukan cek saldo dan melihat mutasi
rekening sehingga dapat dilakukan dimana saja selama ada akses ke
Internet.
Dalam
penggunaannya mudah, menu transaksi jelas dengan navigasi yang simple,
aman, dengan dilengkapi sistem keamanan berlapis, yaitu Nasabah Pengguna
melakukan akses dengan User ID dan Password BNI Internet Banking dan
untuk melakukan transaksi finansial Nasabah Pengguna wajib menggunakan
BNI e-Secure. Selain itu, Satu akses untuk semua produk, dengan login
hanya menggunakan User ID, sehingga dapat sekaligus mengakses seluruh
produk BNI yang Anda miliki dalam satu Customer Information File di
BNI.dan yang paling utama adalah Registrasi mudah, hanya registrasi
melalui BNI ATM selanjutnya customer bisa langsung melakukan proses
aktivasi Layanan BNI Internet Banking melalui www.bni.co.id yang hanya
dilakukan satu kali dan langsung dapat mengakses Layanan BNI Internet
Banking.
2.4. Kekurangan BNI Internet Banking
Internet
banking bukan hanya sekedar internet, didalammya terkandung teknologi
yang kompleks dan butuh investasi yang besar untuk penerapan teknologi
tersebut. Memang BNI telah menerapkan BNI e-Secure untuk mencegah
terjadinya Phising tetapi hal tersebut belumlah cukup untuk mengamankan
dan menjamin rekening nasabah dari pencurian. BNI e-Secure hanyalah
sebuah aplikasi yang dibuat oleh manusia oleh karena itu ada kemungkinan
untuk terjadi kejahatan Internet.
Feature
BNI amat sangat jauh dengan Bank yang lainnya, banyak fungsi feature di
ATM BNI yang tidak dapat di jalankan di Internet Banking BNI. Selain
itu, stabilitasnya sangat meragukan, dan seringkali tidak bisa login
atau proses saat sudah login masih begitu lama.
2.5. Cara menanggulangi dan menggembangkan BNI Internet Banking
Internet
banking bukan hanya sekedar internet, disitu terkandung teknologi yang
kompleks dan butuh investasi yang besar untuk penerapan teknologi
tersebut. Yang pada awalnya BNI yang bertujuan memuaskan konsumen
(consumer oriented) seharusnya memberikan jaminan kepada nasabah
sehingga nasabah benar-benar mendapat rasa nayman dan aman.
Selain
itu, manajemen IT BNI harus benar-benar siap dan mampu mengelola STI
khusunya Intenet Banking, dan BNI harus selalu meningkatkan kemampuan
SDM nya.sehingga IT didukung SDM yang handal di bidangnya oleh karena
itu SDM harus dikembangkan dan ditingkatkan secara terus-menerus dengan
cara di update dengan memberikan pelatihan, pendidikan atau seminar
sehingga dapat secara terus-menerus mengikuti perkembangan perubahan
bisnis dan IT serta juga memberikan manfaat yang tinggi bagi perusahaan.
Bisnis
perbangkan memang memiliki kandungan informasi yang tinggi,
perkembangna bisnis sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan yang tepat dari
sistem TI. Pemanfaatan yang dimaksud adalah dapat memberikan tingkat
pelayanan yang lebih kepada pelanggan, meningkatkan market share, dan
meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu peningkatan SDM tidak hanya
keahlian IT nya saja tetapi juga, jiwa melayaninya sehingga seorang ahli
IT akan lebih paham, menjiwai dan mengerti maksud dari pemanfaatan dan
tujuan penggunaan teknologi informasi yaitu untuk memudahkan dan
memuaskan konsumen.
Jika
BNI masih tetap pada kondisi yang seperti itu yaitu keputusan
tersentralisasi dan belum mencapai sinergi antara rencana bisnis dan
STI, serta pemanfaatan sumber daya secara optimal (melibatkan semua
pihak) maka akibatnya BNI akan kalah bersaing dan sulit berkembang,
terutama menghadapi global kompetitor pada era globalisasi sekarang ini.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada
dasarnya niat baik BNI dalam mengambil keputusan dalam mengembangkan
BNI Internet Banking itu sudah sangat baik, karena didasari oleh rasa
dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan fasilitas dan kualitas
kinerja secara terus-menerus. Dengan keputusan mengembangkan BNI
Internet Banking ini sudah membantu customer dalam mengefisiensikan
waktunya. Namun tetap, perbaikan dan pengembangan kualitas baik sistem
maupun SDMnya itu harus dilakukan secara berkesinambungan agar
pelayanan-pelayanan yang diberikan BNI memberikan kepuasan terhadap
nasabahnya.
3.2. Saran
Usul
dan saran saya sebagai penulis kepada BNI yaitu, harus konsisten dalam
memberikan playanan atau fasilitas kepada nasabahnya. selain itu,
seperti yang sudah disampaikan diatas BNI harus terus melakukan
pengembangan-pengembangan dalam menghasilkan dan membina SDMnya agar
dapat memberikan servis yang maksimal dan dapat bersaing dengan
bank-bank yang sudah berkembang referensi : http://yusup-suhara.blogspot.com/2012/01/sistem-pendukung-keputusan-internet.html